"... Kau disana, Tris? .."
"Iya, aku disini..
Hela nafas.
"Tris, kamu ga bisa terus-terusan diam"
"……aku juga tidak bisa terus-terusan menangis"
Hela nafas. Lagi.
" Aku harus pergi. Aku telepon lagi nanti, ya?"
"iya, thanks. "
"Tris, please. Ini sulit buat aku juga"
"…iya, maaf.."
"talk to you later, dear. Be good to your self ….." , 2 detik jeda dan 2 detik dalam satu tarikan nafas , "..sayang kamu, Tris. Selalu"
Hujan belum juga reda dari tadi malam. Dari tarikan nafas dua detik.
Trisca menghembuskan nafas di kaca jendela. Uap. Embun. Jarinya membuat putaran-putaran menggambar di kaca. Lama-lama kusut. Seperti kepalanya.
Tik. Tik. Tik. Rintik dari cucuran tingkap teras tak membuat suasana tenang. Ritmik harusnya menenangkan. Yoga membuat tenang dengan ritme hmmm'nya kan?
Kemana matahari saat dibutuhkan? Patah hati? Kalah dengan bulan dan memilih bersembunyi di balik awan.
You used to be my sunshine. Now I can't find you anywhere.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar