Kamis, 08 Desember 2005

anger management

It always answer everything, un-rational feeling these days was just because I am going to have my period.

Silly…


Kalau emosi , susah untuk dihindari, karena hobby gue marah-marah, satu saat gue pernah khawatir banget dengan kadar emosi gue, sampai gue email ke Lydia dengan judul Anger Management – kaya judul filmnya Ben Stiller eh apa Adam Sanddler sich? Lupa , pokoknya ama Jack Nicholson.

Marah itu rasanya kaya kebakar, saat lo belum ngebales tenggorokan lo panas, dan lo gemetar nahan gejolakdi dada biar ga sampai meledak di kepala dan “BOOM”.. pala dan otak gue berantakan. Uu-uhh..

Pas gue berantem, otak gue berkolaborasi ama setan untuk mancing-mancing dan menggali memory kesalahan rival.

Akhirnya, otak – bagian dari sisi rasional gue kena boom waktu…kaya itungan mundur menjelang tahun baru: "LIMA..EMPAT..TIGA..DUA..SATU..DHHUAAARRR!!!!" setelah meledak....dengan sisa-sisa yang masih berasap…sisi rasional tertatih-bangun-jatuh (jatuh bangun?) mengais reruntuhan dan “THUING” berkumpul membuat tanda Tanya besar.. “??” –rebutan memberi ispirasi…”what am I doing?” ..”gue lepas kontrol lagi”..”goblok”..”adduh capek, tapi lega”..”ngapain gue”..dan uuppss…”tadi marah kenapa ya?”

Goblok sih emang tapi most of the time after the explosion I forget why am I mad at or for.

Mungkin resolusi terbesar gue selain nurunin berat badan adalah nurunin kadar emosi.

I am easily pissed off.

Teman-teman gue selalu bilang , gue lucu tapi ngeselin banget kalo lagi marah-marah atau ga sabar.

I am good at being bad. (TLC)


Tidak ada komentar: